Petir pada alam merupakan peristiwa alami locatnya muatan
muatan listrik diantara awan ke awan atau awan ke permukaan bumi. Persyaratan
utama terjadinya locatan muatan elektron di awan dimulai dari pergerakan angin
ke atas didalam awan Cumulus yang kuat. Dilaporkan kecepatan yang dapat dicapai
mencapai 150 km/jam. Di dalam awan, uap uap air berkondensasi menjadi partikel
air yang lebih kecil lagi namum partikelnya lebih stabil. Bila ketinggian awan
Cumulus tersebut cukup tinggi, maka pergerakan angin didalam awan tersebut
dapat mempunyai suhu dibawah 0 derajat celcius. Hal ini menyebabkan partikel
air didalam awan membeku, membentuk partikel es. Melalui proses resublimasi,
berubahlah fisik partikel air ini. Sejalan dengan waktu, bergabunglah beberapa
partikel es menjadi partikel kumpulan es yang besar dan berat. Partikel salju
ini akan jatuh karena daya gravitasi atas beratnya sendiri ke permukaan bumi.
Pada stadium ini, terpecah beberapa kristal es yang lebih kecil dan ringan dari
kumpulan kumpulan es yang lebih berat. Perpecahan ini memecah juga struktur
elektron didalamnya. Hal ini mengakibatkan kumpulan es yang lebih berat akan
jatuh ke lapisan awan dibawahnya dan kumpulan ini mempunyai muatan negative.
Sedangkan partikel es yang terpisah dari kumpulan es berat, akan tertiup angin
didalam awan ke arah lapisan atas awan. Hal ini menjadikan lapisan awan
dibagian atas mempunyai muatan postive. Peristiwa ini mengakibatkan terkutubnya
listrik di awan atas 2 kutub berbeda (positve dibagian atas dan negative
dibagian bawah awan). Besarnya muatan atas terkutubnya listrik di awan
bergantung dari volume dari awan tersebut.
Rata rata setiap petir mempunyai 4 hingga 5 jalur utama
akibat ionisasi. Persiapan pelepasan elektron melalui jalur ini membutuhkan
waktu sekitar 0,01 detik, setelah itu terjadi petir dengan waktu trasfer
sekitar 0,0004 detik. Setelah terjadinya petir, membutuhkan waktu istirahat
(0,03 – 0,05 detik ) untuk mempersiapkan kembali petir berikutnya. Diketahui
pernah terjadi hingga 42 petir terus menerus tanpa henti. Rata rata kuat arus
dalam petir sebesar 20.000 ampere. Dengan kekuatan arus ini, mengalir elektron
dari awan menuju permukaan tanah. Hal ini disebut juga, petir negative. Pada
kasus yang jarang, kadang dijumpai locatan listrik pendek dari permukaan tanah
(ujung pohon, ujung menara dsb). Ini disebut petir positive. Petir positive
diketahui hanya mempunyai satu jalur utama terjadinya loncatan. Tapi petir
positive mempunyai kuat arus yang lebih tinggi dari petir negative (sebesar
300.000 Ampere). Terjadinya petir positive hanya sekitar 5% dari total
terjadinya petir. Loncatan petir dapat terjadi sejauh beberapa kilo meter,
antara awan dengan permukaan tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar